HIZIB AL BAHR

Dengan Ridhonya - Masih segar dalam ingatan kita, ketika Nabi dan para sahabat bertempur melawan kaum musyrikin dalam perang badar, Allah sengaja mendatangkan 5000 pasukan sebagai bala bantuan yang bertandakan putih, mereka adalah para malaikat (Hizbullah), kata Hizib sendiri terkadang juga digunakan untuk menyebut “mendung yang berarak” atau “mendung yang tersisa”. Semisal hizbun min al-ghumum (sebagian atau sekelompok mendung).

Ternyata untuk selanjutnya perkembangan kata hizib dalam tradisi thariqah atau yang berkembang di pesantren

Hizb al-bahr ini adalah salah satu hizib yang termasyhur dari pada hizib yang lain. Hizib ini merupakan salah satu amalan yang dilakukan oleh waliyullah wali-wali Qutub. Wali Qutub maksunya adalah sebutan para ketua wali atau pusat para wali di dunia ini pada zamannya dulu. Yang mana mereka adalah hamba Allah SWT yang sangat bertakwa kepada Allah secara zahir dan batin. Banyak pada masa itu orang yang mengamalkan bermacam-macam hizib, sehingga kehidupan mereka pun menjadi lebih berkah dan berkaromah. 

Sangat berbeda dengan masa sekarang, banyak orang yang menomer duakan akhirat dan mengutamakan kehidupan keduniawiannya. Padahal jika ia mengutamakan akhirat secara otomatis kesuksesan kehidupan duniapun akan mengikutinya, namun berbeda halnya jika ia mengutamakan kehidupan dunia maka kesuksesan akhirat tidak mampu mengimbanginya. 

Dan karena sebab itulah banyak para wali pada masa itu yang lebih mengutamakan akhirat dari pada dunia, sehingga banyak dari-nya yang menciptakan berbagai macam hizib yang memiliki khasiat dan kekuatatan yang berbeda-beda. Tujuan asal amalan hizib-hizib adalah untuk membawa diri seseorang itu menjadi dekat dengan Allah SWT. Dalam arti lain mengharapkan ridha Allah dalam mengamalkannya disamping melakukan amalan-amalan wajib seperti sholat fardhu, puasa, mengeluarkan zakat, menjauhi maksiat dan sebagainya. Karena hizib juga kategori doa atau zikir yang bertujuan memperkuat tauhid pengamal tersebut. 

Kembali pada Hizib Al Bahr, Hijib Al Bahr adalah karya dari Al-imam Syadzili. Bahkan karena Hizib ini adalah amalan yang sangat-sangat istimewa, sampai-sampai beliau berwasiat kepada murid-muridnya supaya rajin dibaca, diamalkan dan diajarkan kepada anak-anak kelak. 

Di dalam hizib ini mengandung al-Ismul A'dzam (nama Allah yang Maha Agung) yang mana fungsinya adalah membuat suatu tempat menjadi agung dan berkah, keluarga sakiinah, menjadikan si pengamal menjadi sosok penuh percaya diri, karisma dan memiliki jiwa pemimpin. Bahkan keistimewaan Hizib Al Bahr adalah membentengi rumah atau tempat usaha Anda. Banyak dari pengamal Hizib Al-Bahr menemukan pencuri yang kehilangan kesadaran dan tetap melakukan gerakan renang sampai pagi. 

Asal muasal Hizib Al Bahr inipun sangat spesial karena diajarkan oleh Rasulallah S.A.W melalui mimpi Imam Abu Hasan asy-Syadzili sewaktu beliau berduka cita di tengah-tengah Laut Merah. 

Dengan kisah cerita seperti berikut: 
“Singkat cerita, pada suatu ketika masa itu Al-Imam Syadzili ingin pergi ke Makkah al-Mukarramah untuk menunaikan ibadah haji melalui hamparan laut. Akhirnya Al-Imam menaiki sebuah kapal yang dikapteni olehl seorang yang beragama nasrani (kristen). Tiba-tiba dipertengahan jalan tiada angin yang bertiup, hal tersebut membuatkan kapal Al-Imam Syadzili tidak dapat berlayar lagi dan berhenti ditengah lautan bahkan sampai berhari-hari. Semua penghuni kapal menjadi gelisah dan takut ketika itu. Dalam ketakutan inilah Imam Abu Hasan asy-Syadzili bermimpi bertemu Rasulullah S.A.W. Dalam mimpi beliau, Baginda Rasulullah mengajarkan al-Imam akan hizib ini. Dan pada ketika itulah Al-Imam Syadzili mengamalkan hizib ini lalu dengan Ridho Allah angin pun datang dan kapal pun dapat berlayar. Dengan Izin Allah SWT dalam peristiwa yang luar biasa ini, kapten kapal yang seorang nasrani itu pun memeluk Islam”.

Hizib Al Bahr Bagai Laut Yang Membentang 
Dengan dituliskannya hizib ini ketika Imam Syadzili berada ditengah laut merah, maka dari itu hizib ini lebih dikenal dengan sebutan Bahr (laut). Hizib ini merupakan deretan hizib teratas yang paling disukai para santri, dan sangat sering diijazahkan oleh seorang kyai pada santrinya. Karena adanya latar belakang kisah yang amat menarik tentang asal muasal Bahr.

Dalam kitab Kasyf al-Zhunun `an Asami al-Kutub wa al-Funun, Haji Khalifah juga memuat berbagai jaminan yang diberikan al-Syadzili dengan Hizib Bahrnya ini. Di antaranya, menurut Haji Khalifah, 

Al-Syadzili pernah berkata:
 “Seandainya hizibku (Hizib Bahar) ini dibaca di Baghdad, niscaya daerah itu tidak akan jatuh”.  

Mungkin yang dimaksud al-Syadzili dengan kejatuhan di situ adalah kejatuhan Baghdad ke tangan Tartar. Bila Hizib Bahar dibaca di sebuah tempat, maka termpat itu akan terhindar dari malapetaka, ujar Syaikh Abu al-Hasan, seperti ditulis Haji Khalifah dalam Kasyf al-Zhunun. Haji Khalifah juga mengutip komentar ulama-ulama lain tentang Hizib Bahar ini.

Banyak komentar-komentar, baik dari Syaikh al-Syadzili maupun ulama lain tentang keampuhan Hizib Bahr yang ditulis Haji Khalifah dalam Kasyf al-Zhunun jilid 1 (pada entri kata Hizb). Selain itu, Haji Khalifah juga menyatakan bahwa Hizib Bahr telah diisyarahi oleh banyak ulama, diantaranya Syaikh Abu Sulayman al-Syadzili, Syaikh Zarruq, dan Ibnu Sulthan al-Harawi.

Khasiat Menguasai Hizib Al Bahr
Hizib Bahr diciptakan oleh Syekh Abul Hasan Asy Syadzili pendiri Tarekat Syadziliyah. Kegunaannya sangat banyak. Hizib ini cocok diamalkan saat keadaan genting dan kekuatan musuh tidak sebanding dengan kekuatan Anda. Misalnya saat perjuangan melawan penjajah. Khasiat mengamalkan hizib ini diantaranya:

Mendapat ridha Allah, sentiasa dalam keadaan hati yang tenang
Terpelihara dari hasrat dengki, khianat, sombong dan penyakit hari lainnya
Terpelihara dari gangguan jin, syaitan, iblis dan sebagainya
Disegani kawan maupun lawan, percaya diri, berwibawa, penuh karisma dan daya tarik
Kebal senjata dan serangan mahluk ghaib
Menundukkan musuh bahkan mampu menewaskan musuh
Mampu mengalahkan pasukan penjajah
Membuat lawan anda takut

Apapun kelebihan-kelebihan yang ada itu adalah karunia Allah kepada hamba yang diridhoi-Nya, maka kita sebagai hamba Allah hendaklah mengikhlaskan niat terhadap amalan yang kita lakukan. Berkenaan dengan itu kita serahkan kepada Allah dengan berharap pada tujuan yang baik. Karena setiap musibah yang terjadi kepada kita akan memberi hikmah tersendiri dan terkadang menjadi kaffarah (balasan untuk menghapus dosa) atas dosa-dosa yang pernah kita lakukan, cukuplah kita mengamalkannya dengan hanya mencari ridha Allah SWT. 

Jadikan semua ilmu sebagai wasilah untuk mendekatkan diri kepada ALLAH Swt, adapun kewajiban kita hanya bertawakkal kepadanya dengan melaksanakan syari’at dhohir maupun bathin, Semua akan  ijabah dalam kekusaan Alloh swt,
Oleh karena itu Insya Alloh apa yang anda amalkan, Allah akan memberikan Pahala dari ilmu-ilmu yang anda pelajari,  baik didunia dan khususnya di akhirat nanti .
  
Kesaksian »»

Minat !! Sodaqohkan : 
Rp : 1.000.000. Plus Ongkir ke alamat Anda 

Pemesanan Hubungi :
Call/Sms     :  0821 2087 2526
WhatsApp  :  0812 6185 8430
 email          : denganridhonya@gmail.com 


Bersama Al-Hikmah Nur Iman Kita galang kekuatan dan kesatuan Umat menuju Hidup berkah dan Barokah.

Share on Google Plus

Pesan K H. Muhammad Sadeli

“Orang yang paling pintar adalah orang yang berbuat baik, tetapi takut akan adzab Allah. Yang paling bodoh ialah yang berbuat kejahatan (kesalahan), tetapi mereka (merasa) aman dari adzab Allah, dan yang paling kaya dari mereka adalah orang yang paling qana’ah (selalu merasa cukup dengan pemberian Allah, baik sedikit maupun banyak)." Sedangkan orang yang paling perkasa adalah orang yang (paling) takwa.