Denganridhonya – Hari
Raya Idhul Adha merupakan hari besar umat Islam di seluruh dunia dimana pada
hari tersebut didalamnya terdapat suatu kegiatan yakni penyembelihan hewan
ternak (Kurban) dengan tujuan mendapatkan ridho Allah Swt. Sedangkan
penyembelihan hewan ternak (kurban) secara etimologi berasal dari kata bahasa
Arab, yakni Qaraba, Yaqrabu, Quban wa qurbanan wa qirbanan yang
meliki arti dekat. Jadi, kurban berarti mendekatkan diri kepada Allah SWT
dengan mengerjakan sebagian perintah-Nya. Kurban dalam pengertian kita
sehari-hari sebenarnya diambil dari kata udhhiyah yakni bentuk jama’ dari kata
”dhahiyyah” yaitu sembelihan pada waktu dhuha tanggal 10 sampai dengan 13
Dzulhijjah. Dari sinilah muncul istilah ”Idul Adha”. Dengan demikian yang
dimaksud dengan kurban atau udhhiyah adalah penyembelihan hewan dengan tujuan
beribadah kepada Allah pada hari raya Idul Adha dan tiga hari Tasyriq, yaitu
tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.
Dalam sejarahnya, kurban menurut
firman Allah SWT
Q.S. Al Maidah : 27
Sebuah kisah pada saat Nabi Ibrahim
diperitahkan oleh Allah SWT. untuk menyembelih putranya yakni Nabi Ismail,
telah menjadi sebuah tradisi turun-temurun, bagi kalangan umat Islam. Nabi
Ibrahim yang sulit untuk menyembelih putranya sendiri, beliau telah mengabaikan
perasaannya tersebut, demi menjalankan serta mendekatkan dirinya kepada Allah
Sang Pencipta.
Nabi Ibrahim
diutus oleh Allah SWT. untuk mengorbankan putranya Nabi Ismail melalui (lewat)
mimpinya. Pada waktu itu Nabi Ibrahim yang gunda gulana akhirnya pun
menceritakan perihal mimpinya kepada istrinya. dan istrinya pun berkata
bahwasanya Jika memang itu merupakan perintah dari Allah SWT., maka segera
laksanakanlah !
Kesungguhan
serta keihklasan Nabi Ibrahim dengan menjalankan perintah Allah SWT.,
dibalas dengan perubahan (pergantian) putranya (Nabi Ismail) dengan hewan
kurban. Hingga pada akhirnya pun Nabi Ismail tidak jadi disembelih. Keteguhan
serta kesabaran Nabi Ibrahim ini, telah memberikan suatu kesadaran bahwasanya
Allah SWT. memilik jawaban atas semua perintah yang diberikan. Allah SWT dengan
segala Maha kesempurnaanNya telah memiliki alasan tertentu didalam setiap ujian
yang diberikanNya kepada seluruh hambanya (manusia).
Saudaraku.., Dari keteguhan serta
ketabahan hati yang dimiliki Nabi Ibrahim ini dapat pula kita menarik 3 inti
pokok makna dalam berkurban (Idul Adha) ;
·
Yang
Pertama, makna
berkurban adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT. “Berkurban” itu berarti
kesunggguhan manusia dengan menyerahkan segalanya kepada Allah Sang Pencipta.
Seperti misalnya Nabi Ibrahim yang telah mengikhlaskan Putranya (Nabi Ismail)
yang sesungguhnya sangat beliau cintai, dengan perintah Allah maka beliau rela
untuk mengurbankan putranya tersebut, hal ini tentunya merupakan wujud dari
penyerahan dirinya kepada Allah SWT.
·
Yang
Kedua, dengan
cara berkurban manusia tersebut diajarkan untuk berbagi kepada para mukmin
lain, yang pastinya mereka kurang mampu. sepeti misalnya yang telah dipaparkan
sebelumnya, bahwa Allah SWT selalu mempunyai alasan yang sangat kuat untuk
memerintahkan para hambanya (manusia) untuk berkurban. Dengan adanya kurban ini
kaum muslim yang kurang mampu juga ikut merasakan bagaimana indahnya islam
dengan adanya hari kurban tersebut.
·
Yang
Ketiga, dengan
berkurban keikhlasan dari manusia itu pastinya diuji, diuji dari sifat rakus
dan tamak akan harta dunia yang mereka senangi. Kurban itu berarti memberikan
apa yang telah kita cintai (duniawi) serta apa yang kita sayangi, dalam hal ini
adalah harta yang kita miliki, yakni dengan cara berkurban tersebut.
Semua
makna kurban di atas harus dicermati dan diperhatikan baik-baik karena sungguh
berkurban berarti pendekatan kita kepada Allah SWT. Sikap iman dan taqwa juga
meliputi itu semua. Kesadaran dalam jiwa yang menumbuhkan sikap iman dan taqwa
dalam diri kita dengan makna-makna tersebut.
Berat
sekali ujian keimanan pada era global seperti sekarang ini. Idealisme sulit
ditemukan dan pragmatisme menjadi fenomena sehari-hari. Merosotnya nilai-nilai
ideal tidak saja dalam dunia bisnis tetapi juga dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Kalau dalam masyarakat, orang yang dipandang dan
dihormati adalah mereka yang memiliki kekayaan berlebih, maka korupsi akan
tumbuh subur. Suara dan jeritan kaum fakir miskin dan rakyat jelata sudah tidak
lagi diperhatikan. Tangisan bayi dan orang tua yang hidup sengsara sudah tidak
terdengar lagi. Dan jika para pemimpin bangsa (eksekutif, legislatif dan
yudikatif) sudah berlomba-lomba memamerkan kekayaan dan kewewahan maka
tunggullah azab Allah yang terus datang silih berganti.
Hidup
di dunia merupakan rangkaian siklus kehidupan manusia yang panjang yang bermula
dari Allah (alam azali), lahir di dunia, meninggal dan berada di alam kubur,
dibangkitkan kembali dan perhitungan amal baik serta jahat, kemudian hidup di
akhirat, surga atau neraka. Ibadah haji dan kurban sekali lagi mengingatkan
kita terhadap kehidupan masa lalu ( Adam, Qabil, Habil, Ibrahim, Sarah, Ismail)
bagaimana mereka berjuang dan berkurban untuk mendapatkan ridha Allah. Ibadah
tersebut juga mengokohkan semangat kita untuk merenungkan apa arti kurban dan
ibadah haji pada masa kini. Haji dan kurban adalah syariat untuk pensucian
jiwa, membersihkan kotoran yang ada pada hati kita, sifat-sifat ananiyah atau
egoisme dibersihkan melalui ibadah haji dan menyembelih kurban. Kita tebar
kepedulian sosial kita kepada sesama umat manusia melalui penyebarluasan daging
kurban, dan persahabatan abadi kita jalin antar sesama muslim se dunia melalui
ibadah haji.
Kesimpulannya adalah ibadah qurban
mempunyai nilai ketauhidan yang sangat kental, dimana Nabi Ibrahim as dengan
mengorbankan anak satu-satunya yang amat dicintainya mengajarkan umat manusia
sikap bertauhid yang sesuangguhnya, Beliau membebaskan dirinya dari penghambaan
kepada materi menuju penghambaan kepada Allah SWT semata. Jika seseorang telah
terbiasa melakukan ibadah qurban dan mengetahui makna sebenarnya maka hatinya
akan merasa lebih tentram dan nikmat dalam menjalankannya.
Baca Juga :
Di Doakan Secara Khusus Untuk Menyelsaikan Masalah anda KlikDisini
Tasbih Laduni Klik Disini
Cara Meraih Kesuksesan dalam Kerejekian Klik disini
Ijazah Hizib Para Wali Klik Disini
Kumpulan Ilmu Hikmah Gratis Klik Disini
Nama nama Ilmu Hikmah Klik Disini
20 Manfaat dari Infak dan Sedekah Klik Disini
PERHATIAN: Bagi anda yang mengingikan dan mau mengamalkan Ilmu Ilmu Hikmah ini, yang penting anda mau mengeluarkan Shodaqoh seiklasnya, untuk perjuangan dakwah islamiah bersama Al-Hikmah Nur Iman dan berbagi kepada Fakir Miskin dan Anak Yatim dan Fisabillilah, Ilmu Hikmah yang anda inginkan akan kami berikan kepada anda.
Shodaqoh anda adalah ibadah anda.
Hasilnya akan kami Sumbangkan !!!
Untuk Perjuangan dakwah Islamiyah
Anda yang Mau Bergabung bersama kami dengan yang lainya Menjadi Santriwan Santriwati secara Online di AL-HIKMAH NURIMANI
MERAIH KUNCI SUKSES DUNIA & AKHIRAT
“Barang siapa yang berjalan menuju Allah, Maka Allah akan berlari menuju dia. Siapa yang berlari menuju Allah, maka Allah akan melompat dan memelukNya”